Ketika Pemimpin Bergaya Penguasa di Negeri Tanah Melayu

Huzarni Rani Mantan ASN Babel
PANGKALPINANG,Perkaranews.com-Belum seminggu menjadi Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mulai nampak “Unjuk Gigi” gaya penguasa bukan pemimpin. seperti langsung mengkoreksi secara terbuka di media statemen Seketaris Daerah Babel masalah cuti bersama. Rabu,(5/4).

Cuti bersama jelang hari raya Idul fitri 1444.H yang diatur oleh surat keputusan bersama (SKB) tiga Menteri yang semua masyarakat tau apa yang disampaikan Sekda babel Naziarto jelas mengacu pada aturan yang lebih tinggi bukan ngarang atau bikin aturan sendiri.

Seperti yang diduga oleh Pj Gubernur Babel Suganda P. Pasaribu kecuali ada SKB 3 menteri baru yang jadi dasar Pj gubernur Babel, nganggap apa yang disampaikan sekda babel tidak benar karena bertentangan dengan aturan yang lebih tinggi, namun biar masyarakat yang menilai Sekda Babel atau Pj gubernur babel ngomong tanpa dasar aturan yang lebih tinggi.

Setelah itu muncul saat acara serah terima jabatan Pj Gubernur Babel dalam sambutannya Pj Gubernur Babel menyatakan tidak ada matahari kembar , suatu istilah kurang pas karena istilah matahari kembar biasa digunakan untuk kepala daerah dan wakilnya bukan antara Pj Gubernur Babel dengan Sekda Prov Babel

Menurut mantan ASN Prov Babel Huzani Rani jabatan tertinggi dikalangan asn,
seharusnya merasa ada yang keliru dari statemen Sekda lebih bijak dan elegan jika disampaikan secara langsung diruangan tertutup antara atasan dan bawahan bukan dengan secara terbuka di media

“Ada kesan menghakimi bahwa Sekda Naziarto salah, suatu yang tidak lazim di negeri melayu,”ungkapnya

Huzarni Rani melihat gaya kepemimpinan Pj Gubernur Babel nampaknya tidak cocok untuk negeri serumpun sebalai. Rentang tanah melayu, yang katanya orang melayu itu tutur katanya tak terkira, menyanggah dengan senyum, marahnya dengan diam dan kurang ajarnya pun tetap sopan.

“Nurut saya jika gaya kepemimpinan Pj Gubernur Babel tidak berobah masih bergaya penguasa tanpa memperhatikan petatah petitih orang tua dulu yabg mengajarkan dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung. Maka Pj Gubernur Babel akan mengusik kesadaran masyarakat babel yang akan berujung pada penolakan masyarakat babel terhadap Pj Gubernur Babel,”tegasnya

Selanjutanya Huzarni Rani mengatakan Pj Gubernur Babel Suganda P Pasaribu adalah dropan pusat yanh sejak awal benih-benih penolakan sudah ada karena usulan DPRD Babel yang menjawab permintaan Mendagri yang bersifat diskresi justru hanya 1 nama yang diajukan ke Presiden Joko Widodo memdampingi 2 nama dari pusat yang semuanya bukan putra daerah babel.

“Oleh karena itu disarankan agar Pj Gubernur Babel pandai-pandai lah meniti buih agar selamat sampai keseberang, jangan jadikan kunjungan beberapa orang mengaku tokoh masyarakat yang menghadapnya dihari pertama bertugas sebagai Pj Gubernur Babel masuk kantor bukan representasi masyarakat babel, karena mereka itu orang-orang yang membawa kepentingan pribadinya bukan kepentingan masyarakat, karena tokoh masyarakat yang berkarakter dan bermantabat pasti nunggu diundang Pj Gubernur untuk silaturrahmi bukan dihari pertama langsung minta mengahadap,”singgungnya.(Yuko)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

56 Komentar