PANGKALPINANG,Perkaranews.com-Dengan adanya revitalisasi pelestarian budaya Mapor oleh PT. Timah Tbk yang difokuskan menciptakan ekosistem baru berupa Kampung Adat Gebong Memarong diapresiasi oleh Budayawan Bangka Belitung, Ahmadi Sofyan yang populer disapa Atok Kulop.
Beberapa hari lalu dengan didampingi Pembina Lembaga Adat Mapor dan Pamong Budaya, Ali Usman dan Kepala Adat dan Para Pengurus Adat setempat, Ahmadi Sofyan mengunjungi Gebong Memarong yang dibangun oleh PT. Timah Tbk. “Ini menunjukan bahwa PT. Timah Tbk benar-benar bagian dari masyarakat Bangka Belitung. Menjaga nilai budaya dan kearifan lokal adalah hal yang menjadi pendorong besar menumbuhkan karakter daerah yang dilakukan oleh PT. Timah Tbk. Apalagi Gebong Memarong yang dibangun ini dengan menggunakan konsep Bubung Tujuh dan Buluh Perindu, 2 legenda warisan budaya tak benda yang mashur di tanah Bangka” ungkap Ahmadi Sofyan ditengah bercengkerama dengan tokoh adat setempat.
Pembangunan Gebong Memarong ini melibatkan masyarakat Aik Abik; menyiapkan bahan bangunan, tenaga kerja dan administrasi. Proses pembangunan pun sangat cepat, hanya dalam waktu 60 hari (Juli-Agustus 2022) mampu membangun 6 unit Memarong, yakni 1 Balai Adat, 1 galery dan 4 penginapan tradisional. Kini dalam proses melengkapi sarana prasarana penunjang dan kita berharap akan diresmikan di bulan Mei 2023 , bebarengan perayaan Nuju Jerami. Dalam proses tersebut, Memarong lama akan dipikul dan dipindahkan ke dalam Gebong Memarong, berfungsi museum budaya dan genaplah 7 bubung. Setelah itu, kita buka untuk umum dengan konsep paket wisata budaya; pengunjung tidak hanya datang dan berfoto, namun mendapatkan pengalaman berinteraksi dan informasi budaya dipandu langsung oleh orang Adat Mapor. Dengan demikian kampung Adat Gebong Memarong akan menjadi Daya Tarik Wisata baru dan mampu menciptakan peluang kerja, sumber ekonomi alternatif dan mensejahterakan masyarakat Aik Abik.
“Pastinya semangat revitalisasi ini bukan hanya mementingkan aspek pelestarian budaya, tapi juga ekonomi yang harus mensejahterakan masyarakat. Saya menyaksikan dan mendengarkan langsung, tokoh masyarakat disini sangat berterima kasih dengan PT. Timah Tbk.” tambah budayawan kelahiran Desa Kemuja ini.
“Pemda Bangka dan Pemrop Kep. Babel serta BUMN yang lain harus ambil bagian dan mulailah berpikir bagaimana menjaga nilai budaya dan kearifan lokal. Karena pariwisata kalau hanya berpikir Pantai, jangan harap turis asing akan datang. Budaya lokal dan kekhasan daerah itulah cara membangkit periwisata” ujar Ahmadi Sofyan menutup wawancara media ini.(Yuko)