Masyarakat Penambang dan Nelayan di Pantai Perpat Mati Tanam 1000 Mangrove Dalam Waktu Tiga Hari

PANGKALPINANG,Perkaranews.com-Masyarakat penambang diwilayah Pantai Perpat mati kelurahan Temberan kecamatan Bukit Intan kota Pangkalpinang selama tiga hari telah menanam 1000 pohon magrove secara swadaya 10-12 Juni 2022

Menurut tokoh pemuda dan masyarakat yang ditemui awak media di kawasan Pantai perpat mati menyebutkan kegiatan peduli masyarakat penambang sebagai bukti bahwa bukan hanya ingin mengambil sumber daya alam yang tersimpan di daerah tersebut, tapi juga bagaimana bisa bersinergi dengan alam disekitarnya

“Kami tak munafik, benar kami menambang timah dilokasi tersebut karena itu adalah titipan dari sang pencipta alam dengan dianugrahkannya kandungan timah diwilayah tersebut, tapi kami juga tidak tutup mata dengan lingkungan disekitarnya,”ungkap Eryanto minggu,(12/6)

warga sedang menanam Mangrove di pantai perpat mati kelurahan Tamberan Bukit intan

Eryanto juga mengatakan sebagai tokoh pemuda dan masyarakat di pantai perpat mati, berharap kedepan akan ada peningkatan ekonomi masyarakat baik itu masyarakat nelayan maupun penambang dan warga sekita yang mengantungkan hidup mereka di kawasan tersebut bisa hidup layak dan sejahtera

“Selama tiga hari ini 10-12 Juni 2022 kami masyarakat penambang, nelayan dan warga sekitar telah menanam 1000 pohon mangrove, seandainya nanti kami menambang dilokasi tersebut itu untuk kehidupan yang lebih layak dan sejahtera dengan cara berdampingan dengan lingkungan sekitar wilayah pantai perpat mati,”tegasnya

1000 pohom mangrove ditanam dikawasan pantai perpat mati oleh masyarakat penambang dan nelayan

Ia juga berharap kedepan akan ada peningkatan ekonomi masyarakat dengan adanya aktifitas tambang timah diwilayah tersebut karena sangat disayangkan jika anugrah yang telah dititipkan di kawasan pantai perpat mati tidak dimanfaatkan untuk kehidupan dan kesejateraan warga yang ada disekitarnya

“Walaupun kami menambang, tapi akan tetap jaga lingkungan. Kami tidak menampik banyak kegiatan sosial dan penghijauan dilakukan diwilayah tersebut tapi apakah orang-orang tau pohon yang ditanam itu hidup atau mati, itulah kenapa kawasan ini disebut pantai perpat mati karena tidak semua lahan atau tanah dilokasi tersebut bisa ditanam dengan pohon. Kami masyarakat penambang dan nelayan serta warga sekitar sudah sepakat untuk tetap menjaga lingkungan di kawasan pantai perpat mati walaupun ada akitifitas tambang disampingnya. Itu lah komitmen kami yang sudah disepakati,”pungkasnya.(Yuko)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

55 Komentar