PN.COM-BANGKA SELATAN,Ada apa dengan pihak berwajib yang membungkam keluarga korban kecelakaan tambang yang terjadi di laut Bangka selatan. Berdasarkan penuturan anak korban AN dalam rekaman yang beredar dimasyarakat menceritakan bagaimana ayahnya Rawas mengalami kecelakaan kepalanya terbelah akibat terkena baling-baling kapal patroli.
Dalam rekaman yang didapatkan Perkaranews.com tersebut jelas menyebutkan bahwa pihak berwajib meminta kepada keluarga korban agar tidak meramaikan dan memperpajang masalah kecelakaan ini di media sosial dengan diiming-iming uang duka yang lebih dari cukup. Minggu,(30/1)
Salah satu warga BP yang menghadiri dirumah duka menanyakan kepada pihak keluarga seperti apa permasalahan ini sehingga terjadi kecelakaan tambang
“Awalnya kapal patrol PT. Timah itu sudah menjauh sedangkan korban berada didalam air. lalu kapal patrol mengas-gas pas naik keatas ayah kami kepalanya sudah terbelah, dan langsung kami bawa ke rumah sakit berharap masih bisa diselamatkan,”ungkapnya
Berdasarkan rekaman suara dari BP itu terdegar jelas bahwa ponton itu milik Usup dan juga sudah berkoordinasi dengan anggota karena kami cuma ingin makan dari hasil tambang ini
“Kami sudah dihubungi oleh bapak Faizal dan beliau sudah ditelpon oleh komandannya untuk jangan meramaikan permasalahan ini, tadi di rumah sakit dan mereka akan bertanggung jawab atas kecelakaan ini,” sebut LN
Tidak sampai disitu saja Bunda Parhan juga menegaskan agar keluarga korban kecelakan tambang ini harus mendapatkan santunan jangan sampai keluarga korban dibiarkan
“Walaupun kerja TI selam ini salah (ilegal,red) tapi petugas yang telah melukai korban hingga meninggal dunia harus mendapatkan bantuan karena mereka ini dulur saya,”tegas BP. (Yuko)