PN.COM-PANGKALPINANG,Ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) di Bangka Belitung sebetulnya mencukupi jika hanya untuk kebutuhan kendaraan bagi masyarakat. Sabtu,(11/12)
Menurut pengamat publik Babel Jumli Jamaluddin hal ini karena terkadang pendistribusian BBM tersebut yang tidak lancar pada kondisi-kondisi tertentu yang sehingga BBM dengan kondisi tertentu tersebut cepat habis di SPBU dan membuat masyarakat berbondong-bondong antrian panjang di SPBU.
“Sehingga kondisi seperti ini bisa dimanfaatkan oknum warga atau oknum tertentu untuk memperoleh BBM sebanyak-banyaknya agar dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar daripada kondisi normal,”jelasnya
Jumli juga menyebutkan kondisi yang saya maksud bisa saja karena faktor cuaca dilaut sehingga pengangkutan BBM agak terlambat atau terkendala. Faktor lain kebutuhan BBM untuk tambang timah masyarakat yang sekarang ini mesin penambangan masyarakat tersebut bukan hanya jenis solar saja tapi banyak menggunakan jenis pertalit.
“Faktor-faktor inilah diantaranya menyebabkan antrian panjang di SPBU dan BBM cepat habis di SPBU,”tegasnya
Ia juga mengatakan ketersediaan BBM semestinya dimanfaatkan secara merata kebutuhan BBM bagi masyarakat dan kelancaran pendistribusian BBM untuk kepentingan masyarakat tersebut wajib dijamin oleh pemerintah.
“Tentu pengaturannya perlu ada penataan yang terkontrol dengan melibatkan semua pihak terkait yang berkepentingan dan membutuhkan BBM tersebut maupun melibatan pihak-pihak aparat terkait pengaturan pendistribusiannya,”ujar Jumli
Selanjutnya di Babel soal kelangkaan dan antrian panjang BBM sudah seringkali terjadi dan sudah jadi pemandangan umum di SPBU di berbagai tempat daerah Babel.
“Kondisi ini kadang panjang antriannya dan kadang normal. Kalau kondisi ketersediaan dan pendistribusiannya lancar serta tidak banyak masyarakat yang membutuhkannya sedikit maka antriannya pendek dan normal,”katanya
Namun kalau kebutuhan masyarakat terhadap BBM juga banyak yang ingin mendapatkannya maka antriannya pasti panjang dan jadi rebutan bahkan menimbulkan kekisruhan
“Perlu ada pengaturan yang secara terkontrol dengan melibatkan semua pihak tersebut agar masyarakat atau pihak-pihak yang membutuhkan dapat memperoleh BBM sesuai pengaturan porsinya dan tidak menjadi rebutan serta kisruh,” harapnya
Lanjut Jumli, dengan kondisi di SPBU yang antriannya panjang seperti beberapa hari terakhir ini maka hendak utamakan dan prioritaskan terlebih dulu untuk kebutuhan kendaraan masyarakat yang memang setiap hari untuk kebutuhan transportasi BBM kendaraanya sampai dengan kondisi normal kembali.
“Saya kira pihak-pihak terkait segera turun tangan untuk mengatasinya dan memberikan solusi alternatif yang bersifat mendesak terlebih dulu. Agar masyarakat yang memiliki kendaraan tidak kesulitan mendapatkan BBM,”ucapnya
Dia juga mengatakan dengan sendiri mengisi BBM kendaraan tidak kebagian di SPBU karena antrian panjang sehingga yang membeli BBM eceran di pedagang penjual eceran dengan kisaran harga eceran antara dua belas ribu perliter sampai lima belas ribu perliter untuk pertalite.
“Bahkan tadi malam saya melihat beberapa warga masyarakat menenteng motornya berjalan kaki karena kering BBM di kendaraannya dan mencari penjual BBM eceran di pinggir jalan namun di pedagang eceran pun habis atau tidak kebagian,”pungkasnya
awesome