Dialog Moderasi Beragama Kemenag Pangkalpinang dan IPARI Gaet Guru Yayasan Vitus Bouma

PANGKALPINANG, PERKARANEWS.COM – Kantor Kementerian Agama Kota Pangkalpinang bersama Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) Kota Pangkalpinang menggelar acara dialog moderasi beragama dengan para guru di Yayasan Vitus Bouma, Santa Theresia 1 Pangkalpinang, Jumat (1/8/2025).

 

Acara ini merupakan yang pertama kali diadakan dan dihadiri langsung Kepala Kantor Kemenag Kota Pangkalpinang, H. Firmantasi, S.Ag., M.H., serta para penyuluh lintas agama sebagai pemateri ini bertujuan untuk mempererat silaturahmi serta meningkatkan kerukunan antarumat beragama di lingkungan sekolah.

 

Bacaan Lainnya

Dalam sambutannya, Ketua Yayasan, Suster Hedwilda Martine, KKS, menyampaikan rasa terima kasihnya. “Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang hadir, terutama kepada Kepala Kemenag Kota Pangkalpinang dan Bapak Bosco yang telah memfasilitasi komunikasi sehingga kegiatan ini bisa terwujud,” ujarnya.

 

Suster Hedwilda juga berharap kegiatan ini menjadi langkah awal untuk menciptakan kerukunan dan keharmonisan di Kota Pangkalpinang.

 

“Mari kita belajar dan berjalan bersama agar terwujud lingkungan yang toleran dan cinta damai di lingkup kita masing-masing,” tambahnya.

 

Sementara itu, Ketua IPARI Kota Pangkalpinang, Ruslan, S.Th.I., menegaskan bahwa dialog ini merupakan upaya nyata untuk mewujudkan moderasi beragama di lingkungan sekolah.

 

Menurutnya, IPARI hadir untuk memperkuat peran penyuluh agama dalam membina masyarakat dan mempromosikan pemahaman agama yang moderat.

 

“IPARI bertujuan menciptakan suasana kondusif bagi hubungan harmonis antarumat beragama, dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan kebersamaan,” ungkap Ruslan.

 

Acara dilanjutkan dengan sesi diskusi interaktif, di mana para penyuluh lintas agama memaparkan perspektif toleransi dari sudut pandang agama masing-masing. Para guru Yayasan Vitus Bouma terlihat antusias mengikuti sesi ini, menunjukkan komitmen mereka dalam membangun lingkungan sekolah yang damai dan toleran. (M3L)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 Komentar