Jembatan Emas “Diseruduk” Tongkang, Kadishub Babel Asban Haris Beberkan Kronologi dan Angin 15 Knot Jadi Biang Kerok

PANGKALPINANG,PERKARANEWS.COM – Kabar mengejutkan datang dari Jembatan Emas Bangka Belitung. Setelah sempat “disentuh” insiden sebelumnya, kini jembatan kebanggaan masyarakat ini kembali jadi sasaran tabrakan.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bangka Belitung, Asban Haris, akhirnya angkat bicara, menjelaskan kronologi kejadian yang melibatkan sebuah tongkang dan membeberkan hasil evaluasi di lapangan. Senin,(7/7)

Menurut Asban Haris, insiden ini bukan semata kelalaian, melainkan kombinasi faktor alam dan operasional. “Jadi masalah SOP segala macam itu kan itu SOP ya, jadi yang untuk jalur laut itu SOP itu, tapi mereka itu kapal itu kan tidak masuk dok, tidak masuk dokik, tetapi air pasang, harus air pasang karena fakta yang ada, fakta yang ada pelabuhan kita ini pasang surut, air surut bisa masuk,” terang Asban, mengindikasikan bahwa kondisi pasang surut air laut menjadi salah satu tantangan.

Asban menjelaskan, saat kejadian, kondisi air memang sedang pasang. “Air pasang masuk, pasang masuk, angin dari barat ke tenggara, kata mereka, dan kemudian 15 knot dong, anginnya. Jadi ngelibar kan, serrrr, ngentamlah bordes ya, bukan di pengaman, bordes loh, bordes, benteng aman kuat,” jelasnya. Kata-kata “ngelibar” dan “ngentam” yang dipilih Asban Haris, seolah menggambarkan betapa kuatnya hantaman tongkang tersebut.

Bacaan Lainnya

Ia menegaskan bahwa bagian yang tertabrak adalah bordes atau benteng pengaman, bukan struktur utama jembatan. Ini penting, mengingat kekhawatiran publik terhadap kekuatan dan keamanan Jembatan Emas.

Lalu, bagaimana dengan pertanggungjawaban? Asban Haris memastikan bahwa pihak kapal siap bertanggung jawab penuh atas insiden ini. “Mereka bertanggung jawab, nanti tanyalah dengan kawan-kawan di PU, PU lagi ngitungnya sesuai dengan terapnya yang sebenar-benar. Nah, takut salah. Yang ngitung ruginya adalah PU yang tahu,” ungkap Asban.

Ia juga menambahkan bahwa sudah ada berita acara terkait kejadian ini, dan pihak kapal menyatakan siap mengganti rugi. “Mereka siap tahu, no. Siap ngantin. Dan tidak ada masalah dengan pahiran kita. Tidak ada masalah karena itu bordes, tidak masalah. Jadi tidak berpengaruh terhadap struktur jembatan bawah,” tegas Asban, menenangkan masyarakat bahwa Jembatan Emas tetap aman dan fungsional.

Saat ditanya apakah kapal tersebut terlepas kendali atau sengaja, Asban Haris menjelaskan bahwa faktor alam sangat dominan. “Nggak, faktor itu boleh kukatakan karena kami lagi ke lapangan, ada video juga, boleh kukatakan karena mereka ada pandu, ada tunda juga, itu faktor alam. Kuat memang itu, kuat memang ini. Barang kusong balon, karena anaknya tongkang, kusong, pasnya anak macam ini, wajah teng, kayak gitu,” ceritanya, menggambarkan kondisi tongkang yang kosong dan sangat rentan terhadap angin kencang.

Hingga saat ini, temuan di lapangan menunjukkan bahwa yang terdampak adalah bordes atau pengaman jembatan. Ini tentu menjadi kabar baik, mengingat potensi kerusakan yang lebih parah pada struktur utama.(Yuko)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *