Partai Raih 12.455 Suara Sah Bisa Usung Calon Walikota Sendiri, Pilkada Ulang Berpotensi Ramai

PANGKALPINANG,PERKARANEWS.COM – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Pangkalpinang memprediksi Pilkada ulang kali ini akan lebih semarak dengan potensi munculnya 7(Tujuh)  hingga 8 (Delapan) pasangan calon (paslon).

Hal ini menyusul adanya ketentuan baru dari Mahkamah Konstitusi (MK) yang memungkinkan partai politik dengan perolehan minimal 12.455 suara sah pada Pemilu sebelumnya dapat mengusung pasangan calon sendiri tanpa harus berkoalisi.

Ketua KPU Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Husen menjelaskan bahwa aturan sebelumnya yang mensyaratkan perolehan kursi di DPRD cukup memberatkan partai politik dalam mengajukan calon. Namun, putusan MK memberikan angin segar dengan menetapkan ambang batas pengajuan calon berdasarkan 10% dari total suara sah Pemilu terakhir.

“Jika kita hitung berdasarkan suara sah Pemilu kemarin, angka 10 persen itu berada di kisaran 12 ribuan lebih suara. Artinya, partai yang berhasil meraih minimal 12.455 suara sah, memiliki tiket emas untuk mengusung calonnya sendiri,” ujar Husen saat ditemui Kamis (1/5).

Lebih lanjut, Husen mengungkapkan bahwa berdasarkan perhitungan KPU, setidaknya ada empat partai politik di Pangkalpinang yang memenuhi syarat perolehan suara tersebut untuk dapat mengusung calon secara mandiri. Partai-partai tersebut di antaranya adalah Golkar, PDI Perjuangan, Gerindra, dan Nasdem.

“Dengan adanya empat partai yang bisa mengusung sendiri, maka sisa suara dari partai-partai lain yang tidak memenuhi ambang batas tersebut akan membuka peluang koalisi. Kami memperkirakan, dengan skenario ini, Pilkada Pangkalpinang bisa diramaikan oleh 7 hingga 8 pasangan calon,” terangnya.

Menurut Husen, semakin banyak pasangan calon yang berkompetisi, maka semakin baik pula bagi kualitas demokrasi di Pangkalpinang. Masyarakat akan memiliki banyak pilihan untuk menentukan pemimpin terbaiknya.

“Kesempatan ini juga terbuka lebar bagi tokoh-tokoh masyarakat yang ingin maju dalam Pilkada. Dengan persyaratan yang lebih ringan, mereka bisa mendekati partai-partai yang tidak memiliki kursi yang cukup untuk berkoalisi,” imbuhnya.

Husen juga menyinggung bahwa Pilkada ulang yang terjadi di Pangkalpinang merupakan satu-satunya di Indonesia saat ini, dan hal ini mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak.

Ia mengajak seluruh masyarakat Pangkalpinang untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya.

“Pencalonan adalah tahapan yang paling utama dalam Pilkada. Namun, tentu saja tahapan lainnya seperti pendataan pemilih juga sangat penting untuk kita sukseskan bersama. Mari kita jadikan Pilkada ulang ini sebagai momentum untuk memilih pemimpin yang benar-benar kita harapkan,” pungkasnya.(Yuko)