Penemuan Batu Unik di Aik Mandik AYKO Sungai Tua Tunu Diduga Kuat ODCB, Mirip Temuan Ogan Komering Ilir

PANGKALPINANG,PERKARANEWS.COM – Warga Pangkalpinang dihebohkan dengan penemuan sebuah batu unik di aliran Sungai Tua Tunu. Objek tak lazim ini memicu spekulasi kuat sebagai Objek Diduga Cagar Budaya (ODCB) lantaran kemiripannya yang mencolok dengan batu pipisan yang sebelumnya ditemukan di bantaran sungai Kabupaten Ogan Komering Ilir.

Kepala Bidang Kebudayaan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pangkalpinang, Ratna Purnamasari, mengungkapkan apresiasinya atas respons cepat masyarakat, terutama penemu batu yang sigap membagikan informasi melalui media sosial hingga akhirnya melaporkannya kepada pihak berwenang pada Senin (14/4/2025).

Tim Cagar Budaya Sedang Meneliti Batu yang diduga ODCB di Pondok Aik Mandik AYKO

“Kami sangat berterima kasih atas kesadaran masyarakat yang begitu tinggi terhadap potensi cagar budaya di sekitar kita,” ujar Ratna Purnamasari.

Bacaan Lainnya

“Langkah cepat ini sangat membantu dalam upaya kita untuk melestarikan warisan sejarah yang mungkin tersembunyi di berbagai sudut Kota Pangkalpinang.”lanjutnya

Pemilik Batu Pipisan yang diduga Objek Cagar Budaya peninggalan zaman Purba

Lebih lanjut, Ratna mengimbau seluruh masyarakat Pangkalpinang untuk terus proaktif melaporkan setiap penemuan benda-benda yang dianggap tidak lazim atau memiliki keunikan tersendiri yang berpotensi memiliki nilai sejarah.

Laporan dari masyarakat akan sangat membantu tim ahli dalam melakukan observasi dan penelitian lebih lanjut.
Nur Aisyah, pemilik lahan tempat batu tersebut ditemukan, menyambut baik perhatian dan tindak lanjut yang diberikan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pangkalpinang.

Penemuan Batu Pipisan saat bersih-bersih Kolam Aik Mandik AYKO Sungai Tua Tunu

Ia mengaku antusias dengan potensi penemuan ini yang diharapkan dapat membuka lembaran sejarah baru bagi Kota Pangkalpinang.

“Tentu saja saya merasa bangga jika di lahan saya ditemukan artefak kuno yang bisa menambah pengetahuan kita tentang masa lalu daerah ini,” ungkap Nur Aisyah dengan antusias.

Saat ini, tim dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pangkalpinang tengah melakukan koordinasi intensif untuk meneliti secara mendalam karakteristik fisik dan memperkirakan usia dari batu temuan tersebut.

Proses penelitian ini akan melibatkan ahli arkeologi dan sejarawan untuk memastikan status dan nilai sejarah dari objek yang kini menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat Pangkalpinang.

Penemuan batu di Sungai Tua Tunu ini menjadi pengingat betapa kayanya potensi warisan budaya yang terpendam di berbagai wilayah. Sinergi antara masyarakat yang proaktif dan respons cepat dari pemerintah daerah diharapkan dapat terus terjalin erat dalam upaya mengungkap dan melestarikan jejak-jejak sejarah yang sangat berharga bagi generasi mendatang.(YUKO)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar