PANGKALPINANG,PERKARANEWS-Meski Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sudah mengeluarkan peringatan dini tentang keadaan gelombang dilaut bisa mencapai 2,5 meter sampai 4 meter, tapi tak menyurut tekad dan niat para nelayan tetap melaut.
Hal ini dibuktikan adanya dugaan skandal penyalahgunaan BBM dengan aktivitas bongkar muat bahan bakar minyak jenis solar di SPBN Ketapang tetap seperti biasanya melayani pengisian BBM kedalam puluhan drigen yang diperuntukkan bagi nelayan di Pangkalpinang
Berdasarkan keterangan kepala kantor Syahbandar DKP Provinsi Bangka Belitung, Sularsono saat dihubungi awak media mengatakan walaupun saat ini keadaan sedang musim barat dan gelombang tinggi tapi aktivitas nelayan tetap dilakukan
“Kalau untuk bongkar muat BBM untuk nelayan tetap dilakukan karena sudah sesuai surat yang dikeluarkan dari Dinas Kelautan dan Perikanan kota Pangkalpinang,”ungkapnya. Senin,(30/12)
Saat ditanya awak media berapa banyak kebutuhan BBM untuk para nelayan dalam satu bulan, ia menjelaskan kalau secara pastinya itu ada di DKP kota Pangkalpinang karena mereka yang mengeluarkan
“Kalau tidak salah dalam satu bulan kebutuhan BBM untuk nelayan sekitar 250-300 ton lebih, jadi bisa dihitung berapa yang keluar perharinya kurang lebih belasan ton,”paparnya
Saat ditemui dikantornya Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan kota Pangkalpinang David Oktaviandi mengungkapkan saat ini kebutuhan BBM bagi para nelayan dikota Pangkalpinang sudah sesuai dengan pengajuan yang dilaporkan dalam sistem yang berkerjasama dengan Petamina
“Kita sesuai dengan aturan yang berlaku dan semuanya sudah tersistem baik itu dari Pertamina, Polairud, Syahbandar dan dinas terkait, jadi tidak bisa dikelola secara manual semua sudah ada sistem secara online,”sebutnya
David juga menjelaskan bagi para nelayan yang ingin mendapatkan BBM harus melengkapi semua persyaratan yang telah ditetapkan, agar semuanya tertib dan diawasi oleh pihak-pihak terkait
“Kami juga telah membuat fakta intergritas kepada para nelayan yang ada dikota Pangkalpinang, jika ditemukan melakukan pemindahan atau menyalahgunakan BBM bagi nelayan untuk aktivitas lainya maka mereka harus bertanggungjawab dan tidak ada hubungan dengan dinas terkait,”tegasnya
Ia juga menambahkan sesuai aturan setiap nelayan akan mendapatkan barkode yang mereka gunakan untuk mengambil BBM setiap mereka akan pergi kelaut, tapi untuk pengawasan dilapangan DKP tidak ikut serta.
“DKP hanya membuat laporan pengeluar BBM untuk nelayan, tapi jika ditemukan dilapangan ada penyimpangan dan penyalahgunaan BBM tersebut,itu sudah diluar tanggungjawab kami. Nelayan yang sudah tergabung dalam kelompok nelayan sudah menandatangi fakta intergritas jika mereka melakukan penyalahgunaan BBM tersebut mereka bertanggungjawab sendiri,”tambah Kepala DKP Pangkalpinang
Sementara itu berdasarkan laporan warga nelayan yang awak media dapatkan bahwa banyak terjadi penyelewengan dan penyalahguna BBM jenis solar khusus nelayan untuk kegiatan lainya
“Banyak kami temukan bahwa ada permainan curang dalam pembagian BBM bagi nelayan khususnya jenis solar dan banyak oknum yang terlibat dari awal pemberian kouta BBM, pembagian yang tidak merata dan ada oknum-oknum APH dan nelayan juga terlibat dalam kasus ini,”ungkap warga yang minta namanya jangan dipublis
Ia juga menegaskan bahwa aktivitas bongkar muat BBM baik itu di SPBN hingga ke kapal-kapal nelayan ditemukan indikasi kecurangan dan penyalahgunaan BBM tersebut dan ini sudah terjadi bertahun-tahun
“Apalagi saat akhir tahun seperti ini. Banyak nelayan tidak melaut,tapi BBM untuk nelayan tetap habis dan tidak diketahui kemana barang tersebut dijual ke orang lain dengan harga yang lebih mahal,”pungkasnya.(YUKO)
Thank you for the good writeup It in fact was a amusement account it Look advanced to far added agreeable from you However how could we communicate