Laporan Kasus Kekerasan Anak dan Perempuan di Babel Meningkat, Praktisi Hukum Sebut Ini Sebuah Keberhasilan Sosialisasi

PANGKALPINANG,PERKARANEWS-Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak Adminitrasi Kependudukan Pencacatan sipil dan Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (DPPAKPSPKB Babel) mengelar rapat koordinasi dan sinkronisasi pencegahan kekerasan terhadap anak kewenangan Provinsi 2024. Semakin banyak laporan kekerasan terhadap perempuan dan anak, sebagai indikator keberhasilan yang dilakukan oleh dinas. Rabu,(20/11) di Hotel Cordela

Saat ini kasus kekerasan anak dan perempuan setiap tahun terus meningkat tidak hanya disatu daerah tapi sudah hampir merata di 7 kabupaten /kota. Hal ini disebabkan karena sudah banyak masyarakat yang sudah sadar bahwa perilaku kekerasan terhadap anak dan perempuan adalah kejahatan yang harus dilaporkan

“Semakin banyak laporan kekerasan terhadap anak dan perempuan di Babel , artinya sosialisasi yang selama ini dilakukan dinilai berhasil karena masyarakat sudah sadar hukum dan juga menjadi salah satu indikator penilaian kota layak anak,” ungkap Vilda salah satu pratiksi hukum dari DPPAKPSPKB Babe

Dalam pemaparannya, Vilda menjelaskan yang harus dilakukan oleh orang tua dan masyarakat dalam mendidik anak saat ini sudah banyak terjadi pola salah asuh sehingga dampak kekerasan anak dan perempuan banyak yang terjadi dikarenakan kurangnya edukasi dan sosialisasi dimasyarakat

“Saat ini kementerian pemberdaayan perempuan dan perlindungan anak terus melakuan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat hingga ke desa-desa melalui komisi perlindungan,LSM, Satgas PPA, Puspa dan lembaga lainya agar kesadaran hukum terhadap kekerasan perempuan dan anak bisa dicegah sejak dini,”tegasnya

Kegiatan koordinasi dan sinkronisasi pencegahan kekerasan terhadap anak kewenangan provinsi 2024 yang melibatkan aparatur desa, lembaga bantuan hukum, LSM dan stekholder dalam rangka penguatan perlindungan anak dan perempuan agar kedepan tindakkan kekerasan terhadap perempuan dan anak tidak terjadi dan terulang kembali.

“Peran orang tua sangatlah penting karena ketajaman rasa serta empati orang tua bisa membuat anak-anak kita lebih terbuka dan tranfaran, sehingga kita bisa memantau perkembangan anak dengan siap dirinya bergaul dan apa saja kegiatannya medsos agar tidak terjebak kasus-kasus hukum baik itu korban atau menjadi pelaku,” tutupnya.(Yuko)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *