PANGKALPINANG,PERKARANEWS — Menindaklanjuti surat edaran Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang terkait pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio dalam Rangka Penanggulangan Kejadian Luar Biasa, Penyuluh Agama Islam Kementerian Agama Kota Pangkalpinang melakukan pemantauan pemberian imunisasi polio di TK Pembina Negeri 1 Pangkalpinang dan SD Negeri 55 Pangkalpinang pada Kamis (25/7/2024).
Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia, mulai dari 23 s.d. 29 Juli 2024 untuk putaran pertama dan 6 Agustus hingga 12 Agustus 2024 untuk putaran kedua. Penyuluh Agama KUA Kecamatan Gerunggang, Emmi Rianti, S.Ag., Dra. Risnawati, dan Kun Anifah Windusari, S.Sos.I., turun bersama tim Puskesmas Kecamatan Gerunggang.
Kegiatan ini dilatarbelakangi adanya situasi Kejadian Luar Biasa (KLB) Poliomielitis atau penyakit polio yang terjadi di 7 provinsi, yakni Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua Tengah, Papua Pegunungan dan Papua Selatan. Serta terdapat 32 provinsi dengan 399 Kabupaten/Kota yang memiliki resiko tinggi terhadap penyebaran penyakit polio.
Dalam kegiatan ini, Ketua tim Puskesmas Kecamatan Gerunggang menjelaskan jika penyakit ini belum ada obatnya dan apabila terjangkit dapat menyebabkan kecacatan seumur hidup. Namun penyakit ini bisa dicegah dengan pemberian vaksin. Dia mengatakan pelaksanaan PIN Polio guna mencegah dan memutuskan mata rantai virus penyakit Polio yang menyebabkan kelumpuhan pada anak. Imunisasi tambahan Polio ini diberikan pada anak usia 0 Sampai 7 Tahun 11 Bulan, Pemberian Vaksin Polio ini dengan dosis 2 tetes.
Kun Anifah Windusari, S.Sos.I, salah satu penyuluh agama yang ikut dalam kegiatan tersebut mengatakan imunisasi polio yang diberikan kepada anak-anak sangat penting yang bertujuan untuk mengantisipasi penyakit tersebut.
Dia mengungkapkan kesehatan warga negara, khususnya generasi penerus Indonesia, merupakan hal yang harus diutamakan dan merupakan tanggung jawab bersama. Sehingga Kementerian Agama, dalam hal ini penyuluh dapat mengambil peran untuk turut serta dalam menjaga kesehatan bangsa.
“Kami berharap dengan adanya pemberian imunisasi polio ini anak-anak kita dapat terhindar dari penyakit tersebut. Kami juga akan terus memberikan pemahaman kepada para orang tua terkait imunisasi ini. Anak-anak adalah generasi penerus bangsa ini. Bangsa yang hebat ialah yang memiliki anak-anak yang sehat dan kuat sehingga siap menjadi generasi emas 2045,” tutupnya.(Yuko)