PANGKALPINANG,PERKARANEWS — Penyelenggara Bimbingan Masyarakat Buddha Kantor Kementerian Agama Kota Pangkalpinang, Misno, S.Ag., menghadiri pembukaan kegiatan Fasilitasi Moderasi Lembaga Keagamaan Buddha I yang digelar Bimas Buddha Kanwil Kemenag Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di Grand Safran Hotel, Jumat (9/3/2024).
Kegiatan yang mengusung tema “Lembaga Keagamaan Buddha Bermartabat Menuju Bangka Belitung Hebat” tersebut dibuka secara resmi oleh Pembimas Buddha Kanwil Kemenag Babel, Wisnu Widianto , S.H., M.M., dan diikuti oleh para tokoh agama dan pengurus lembaga keagamaan Buddha se-Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Dihubungi melalui pesan WhatsApp messenger seusai menghadiri acara tersebut, Misno mengungkapkan bahwa pihaknya menyambut positif dan mendukung pelaksanaan kegiatan ini sebagai salah satu bentuk upaya guna mewujudkan hubungan yang tertib dan harmonis dalam tubuh intern lembaga keagamaan Buddha.
“Kegiatan seperti ini juga dapat menjadi sarana untuk menjalin komunikasi dan kesepahaman serta menjaga dan memelihara kerukunan, sehingga diharapkan mampu meningkatkan kualitas dan keharmonisan antar lembaga keagamaan Buddha,” tuturnya.
Diakui Misno, pembinaan bukan hanya perlu dilakukan kepada umat Buddha saja, tetapi juga terhadap organisasi atau lembaga keagamaan Buddha, karena keberadaan lembaga keagamaan Buddha sangat berpengaruh terhadap eksistensi umat di tengah-tengah masyarakat.
Setelah menghadiri kegiatan itu, Misno pun langsung bergerak cepat turun ke lapangan dengan menyambangi Institut Sains dan Bisnis (ISB) Atma Luhur Pangkalpinang guna memberikan bimbingan kepada para mahasiswa Buddhis yang menimba ilmu di kampus tersebut.
“Dalam kesempatan tersebut, kami pun sempat memberikan arahan dan menyampaikan program prioritas Kementerian Agama, utamanya penguatan Moderasi Beragama kepada para pemuda Buddhis sebagai bagian dari umat Buddha yang menjadi aset bangsa dan memiliki peran penting serta tanggung jawab dalam membangun negara,” ujarnya.
Beliau pun berharap, dengan intensnya dilakukan pembinaan seperti ini, dapat membentuk karakter pemuda Buddhis memiliki sikap dan perilaku moderat dalam pelaksanaan kehidupan beragama sebagai upaya menjalin komunikasi, kesepahaman, dan menjaga, serta memelihara kerukunan umat beragama sesuai dengan konsep Moderasi Beragama yang selalu digaungkan oleh Kementerian Agama. (Yuko)