PANGKALPINANG,PERKARANEWS — Jumlah penganut agama Buddha yang relatif cukup tinggi, yakni mencapai hingga 12.054 jiwa, dengan 20 rumah ibadah yang tersebar di 7 Kecamatan di daerah Kota Pangkalpinang, tentunya membutuhkan kehadiran sosok Penyelenggara Bimbingan Masyarakat Buddha, guna memberikan pelayanan, bimbingan dan menghadirkan solusi atas permasalahan yang dihadapi umat.
Hadirnya Misno, S.Ag., Penyelenggara Bimas Buddha dari Kantor Kementerian Agama Kota Pangkalpinang sejak 4 tahun yang lalu sebagai bentuk pelaksanaan dari PMA Nomor 19 Tahun 2019, tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian Agama, memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan dan optimalisasi pelaksanaan bimbingan, pelayanan dan pembinaan kepada umat Buddha.
Beliau terbukti mampu memberikan nuansa baru dalam pengembangan kegiatan keagamaan Buddha, melalui peningkatan intensitas pelaksanaan kegiatan sosial keagamaan bagi umat Buddha dari seluruh kalangan, mulai dari kalangan tua hingga generasi muda.
Seperti yang dilakukannya pada Jum’at (2/2/2024), saat memberikan bimbingan pendalaman rohani kepada ratusan siswa SMA Santo Yosef Pangkalpinang.
Tak hanya memberikan bimbingan guna meningkatkan kualitas pemahaman dan pengalaman nilai-nilai agama dalam membentuk mental siswa. Dalam kesempatan tersebut Misno pun mengajak para siswa yang notabene sebagian besar berasal dari etnis Tionghoa, untuk memaknai dan merawat tradisi, salah satunya perayaan Imlek.
“Menurut sejarahnya, Imlek adalah tradisi yang dilakukan oleh para petani untuk menyambut musim semi dengan penuh sukacita dan rasa syukur, mengingat pada musim dingin sebelumnya, mereka tidak dapat bekerja dan melakukan aktifitas seperti biasanya,” jelas Misno.
Seiring berjalannya waktu, tradisi tersebut berkembang menjadi perayaan Tahun Baru Imlek karena tradisinya yang bertepatan di awal tahun menurut perhitungan kalender China.
“Dalam perayaan Imlek juga terkandung banyak makna dan falsafah yang dapat dijadikan pedoman dalam menjalani kehidupan, oleh karena itu penting bagi kita untuk dapat terus menjaga dan melestarikan tradisi ini.” katanya. (Yuko)