Stop Kekerasan Anak! Pemkab Bateng Gelar Rakor Demi Capai Anak Berkualitas Bebas Kekerasan

KOBA,PERKARANEWS – Sering kita dengar berita dari media sosial maupun media cetak dan elektronik, banyak kasus kekerasan dan kriminal yang melibatkan anak-anak di bawah usia 18 tahun. Anak yang telibat dalam kasus-kasus tersebut tidak hanya menjadi korban, namun yang membuat miris, anak-anak bahkan menjadi pelaku tindak kekerasan maupun pelanggaran hukum tersebut.

Melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A), Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah (Pemkab Bateng) menggelar Rapat Koordinasi Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak sebagai upaya pencegahan di wilayah Kabupaten Bateng.

Rapat koordinasi yang dilaksanakan di Gedung Diklat BKPSDMD Bateng pada Jumat (1/12/2023) ini mengundang narasumber yaitu Sapta Qodria Muafi, S.H., selaku Kepala Kantor Penghubung Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), serta Muhammad Sholeh Marsudi, S.H.I., M.A., dari IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Babel.

Wakil Bupati Bateng, Era Susanto, hadir membuka dan meresmikan kegiatan didampingi Kepala DPPKBP3A Bateng, Dede Lina Lindayanti.

Bacaan Lainnya

Dalam sambutannya, Wabup Era menyampaikan pentingnya peran orang tua dan tenaga pendidik untuk membentuk generasi penerus yang ada pada diri anak-anak.

“Perlu kita ingat Bapak Ibu, bahwa kita sebagai orang tua memiliki peranan sebagai contoh untuk menjadikan anak-anak kita menjadi penerus yang baik di masa yang akan datang,” ujar Era.

Ia juga berpesan untuk berhati-hati terhadap kekerasan secara verbal kepada anak yang dapat menyebabkan rusaknya mental dan kepercayaan diri anak.

“Salah satu kekerasan yang sering terjadi kepada anak itu kekerasan verbal yang tidak terlihat tapi dapat dirasakan. Ini bisa merusak mental anak dan berpengaruh besar untuk masa depan mereka. Kita sebagai orang tua harus mengawasi dan memberikan edukasi kepada anak kita untuk tidak melakukan tindakan kekerasan verbal atau verbal bullying,” ucap Era.

Ia berharap di Bangka Tengah tidak terjadi kekerasan anak, dan semua itu dapat dicegah dengan adanya pengawasan serta didikan yang baik dan benar dari orang tua maupun para tenaga pengajar di sekolah.

Selaku penyelenggara kegiatan, Kepala DPPKBP3A Bateng, Dede Lina Lindayanti menjelaskan pentingnya kegiatan ini sebagai langkah untuk mencegah kekerasan dan tindakan pelanggaran hukum pada anak di Bangka Tengah.

“Kegiatan ini merupakan langkah kita untuk mencegah kekerasan pada anak. Kami mengundang beberapa stakeholder terkait seperti masyarakat yang tergabung dalam organisasi kelembagaan seperti PATBS, kemudian Forum Anak, dan juga tenaga pendidik dari sekolah,” jelas Dede.

Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa ada beberap jenis kekerasan pada anak yang wajib diketahui oleh para orang tua dan tenaga pendidik, sehingga dengan adanya pengetahuan tersebut maka kekerasan anak dapat dicegah.

“Kekerasan anak ini kan ada beberapa jenis seperti kekerasan seksual, kekerasan fisik, dan kekerasan verbal. Ini harus kita semua pahami selaku orang tua sebagai lingkungan awal dan tenaga pendidik di sekolah sebagai lingkungan bersosialisasi anak,” ungkapnya.

Dede Lina berharap, kegiatan ini dapat dijadikan momentum untuk memberikan dukungan pemikiran untuk masa depan anak-anak di Bangka Tengah, sehingga anak Bangka Tengah menjadi anak yang berkualitas, unggul, dan berakhlakul karimah. (Yuko)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

118 Komentar