PANGKALPINANG,Perkaranews.com-Penjabat Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Riduan Djamaludin tidak takut dengan ancaman dan rencana aksi masyarakat yang tidak puas dengan kebijakan yang menata pertambangan ilegal yang ada di Babel
Hal ini diungkap Pj Gubernur Babel saat ditemui awak media seusai menghadiri rapat paripurna di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Babel. Pemerintah akan menata semua pertambangan dari mulai hilir hingga hulunya dan sudah melakukan aksi untuk menata permaslahan tambang ilegal di Babel
“Kita meminta para pelaku tambang harus mengikuti aturan, baik itu penambang, kolektor, pengorengan hingga bursa saham akan kita tata sedekian rupa agar jelas kemana alurnya dan pendapatan untuk negara,”ungkap Riduan Djamaludin. Selasa,(28/2)
Menurut Pj Gubernur Babel berdasarkan laporan masyarkat dan awak media ade ratusan pengorengan yang bisa dikatakan ilegal karena tidak jelas dari mana izin dan barang yang didapatkan tersebut
“Ketika kita sidak kemaren banyak ditemukan karung-karung yang sudah ada namanya (perorangan) yang pasti bukan milik perusahaan resmi. Ini jelas menyalahi aturan karena dipastikan mendapatkannya dari tambang-tambang ilegal. Ini lah yang ingin semuanya taat aturan,”jelasnya
Riduan Djamaludin juga meminta kepada semua pemilik pengorengan agar bisa berkerja sesuai aturan, tidak maslah jika timah yang didapatkan dikelola dan dikeringkan sebelum dikirimkan ke smelter atau PT Timah
“Kita berharap kedepan pengorengan yang ada bisa dikumpulkan disebuah tempat agar bisa didata dan ditata sedemikian rupa dan tidak melanggar aturan. Jika pengorengan dibuat dalam permungkiman warga, terus izin-izin, sepeti Amdal dan gudang dapatnya dari mana. Inilah yang akan kita atur agar semuanya sesuai aturan,”tegasnya
Ketika disinggung awak media dengan adanya perlawanan dari kelompok-kelompok masyarakat yang merasa tidak puas dengan kebijakan yang dibuat oleh Pj Gubernur Babel
“Saya, tidak takut. Walaupun ada ancaman dan aksi dari masyarakat yang tidak puas dengan kebijakan yang dibuat. Kita mau atur mereka biar tertib atau kita siapkan tempatnya. Apakah itu salah,”cetus Riduan Djamaludin.(Yuko)