Kapolda Babel Bersama Forkompimda Lakukan Reboisasi dan Rehabilitasi 35 Hektar Lahan Ex Tambang Se Babel

PN.COM-PANGKALPINANG,Kapolda Bangka Belitung bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FORKOMPIMDA) dan Organisasi lingkungan hidup melakukan Se Bangka Belitung melakukan Reboisasi dan Rehabilisasi 35 hektar ex tambang di tujuh kabupaten dan kota Se Babel. Jumat,(28/1)

Dalam sambutannya Kapolda Babel Irjen Pol Drs. Yan Sultra Indrajaya SH, mengatakan terkait reibosasi dan rehabilisasi untuk bagaimana mencari solusi masalah ini kemudian membicarakan juga hal-hal lainnya kaitan dengan pertambahan

“Pertambangan yang menjadi masalah sehingga dihasilkan lahan yang rusak muncul gerakan yang kita hadir pada kesempatan ini sebagai aparat penegak hukum, saya Kapolda dan seluruh jajaran punya juga tanggung jawab bukan hanya menegakkan hukum secara represif tetapi ada upaya-upaya pencegahan untuk bagaimana lahan-lahan ini bisa berfungsi kembali untuk bagaimana ini Tidak dimasuki lagi oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab,”ungkapnya

Kapolda Babel juga menegaskan,banyak pelaku tambang yang tidak punya kewenangan sesuai dengan aturan itulah yang menjadi dasar kami ,oleh karena itu kerusakan lingkungan ini perlu mendapat perhatian khusus bagi kita semua

“Dampak ini akan menimbulkan kerusakan lingkungan yang semakin parah bila dibiarkan perubahan ekosistem baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang,”tegasnya

Selanjutnya Yan Sultra, menambahkan apabila tidak perlu kita perhatikan bersama lahan pasca tambang yang ditinggalkan oleh para penambang ilegal akan rusak dan tidak produktif dalam kesempatan ini Kepulauan Bangka Belitung dibantu orang lain dan instansi terkait

“Pemerintah daerah mempelopori program gerakan penanaman pohon dalam rangka reboisasi dan rehabilitasi lahan pasca tambang secara serentak di seluruh kabupaten dan kota Se Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di daerah kita bisa saksikan secara virtual mereka juga dalam waktu yang sama melakukan gerakan seperti ini, seperti yang kita ketahui bersama reboisasi dan rehabilitasi hutan dan lahan dimaksudkan untuk memulihkan mempertahankan dan meningkatkan fungsi hutan, lahan daya dukung produktivitas dan perannya dalam bentuk sistem penyangga kehidupan tetap terjaga membuat tanah tetap subur, mencegah terjadinya erosi tanah tarikan, kesuburan tanah mengurangi efek dari pencemaran udara dan global warming melestarikan alam dan meningkatkan produktivitasnya,” sebutnya

Yan Sultra menyebutkan program penanaman pohon tahap pertama dilaksanakan secara serentak di seluruh kabupaten kota di provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan luas lahan awal ini 35 hektar lahan tersebut berada di kawasan hutan dan tempat wisata kita akan menanam berbagai jenis bibit pohon antara lain jambu mente 6200 pohon pinang 500 pohon pinus laut 500 bibit kayu putih 200 pohon ketapang laut 150 batang pohon dan bibit pohon durian ada 10 pohon

“Ini disesuaikan juga jadi total 7560 pohon yang ditanam dalam kegiatan penanaman pohon, dalam rangka reboisasi dan rehabilitasi lahan pasca tambang yang kita laksanakan sekitar Bandara Depati Amir dan kabupaten se Babel merupakan wujud komitmen kita untuk sama-sama menjaga masyarakat provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Apabila lahan ini dibiarkan rusak dari kegiatan tersebut yang akan merusak lingkungan di sekitar sehingga tidak akan lestari lagi. Kepada seluruh jajaran dan masyarakat Bangka Belitung setelah kita melaksanakan kegiatan ini siapa pun yang masuk pertambangan dilokasi yang telah kita reboisasi dan rehabilitasi maka akan kita tindak tegas,”katanya

Mari kita bersama-sama menjaga lingkungan sendiri maupun lingkungan masyarakat yang telah rusak dan menumbuhkan rasa peduli untuk selamatkan bumi kita

“Mari kita hijaukan kembali lingkungan, juga kita terus akan bersama-sama memelihara dan juga mengawasi daripada reboisasi dan rehabilitasi yang kita laksanakan nantinya Sebelum saya sampaikan bisa mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya,”tutupnya. (Yuko)