PANGKALPINANG GEMPAR! Desa Wisata Tuatunu Raya Gelar Aksi Sedekah Alam 1.000 Pohon Buah di DAS Tuatunu

PANGKALPINANG, PERKARANEWS.COM — Sebuah langkah monumental yang berpotensi menjadi solusi konflik lahan di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Tuatunu Raya baru saja diputuskan. Desa Wisata Tuatunu Raya memprakarsai musyawarah akbar untuk memantapkan rencana penanaman 1.000 pohon buah di sepanjang Sungai Tuatunu Raya.

 

Kegiatan yang dijadwalkan bertepatan dengan Hari Menanam Pohon Nasional, Jumat, (28/11/2025) ini, telah mendapat sambutan hangat dan dukungan penuh dari berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh pemuda, tokoh adat, hingga Pemerintah Kelurahan Tuatunu Indah.

 

Bacaan Lainnya

Ketua Komunitas Desa Wisata Tuatunu Raya, Ahmad Wahyudi, mengungkapkan bahwa inisiatif ini bermula dari mimpi sederhana untuk menghijaukan kembali Sungai Tuatunu Raya yang kini terkesan gersang.

 

“Awalnya hanya sekadar mimpi, dan ternyata gagasan ini mendapat tanggapan luar biasa,” ujar Wahyudi.

 

Dukungan nyata datang dari Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Batu Rusa Cerucuk yang langsung menyerahkan 1.000 bibit pohon buah, terdiri dari 805 pohon petai, 35 batang pohon durian, dan sisanya 160 pohon alpukat. Seluruh bibit ini akan ditanam di pesisir sungai sebagai bagian dari Program Ekonomi Berkelanjutan.

 

Dalam rapat musyawarah bersama seluruh stakeholder di Kelurahan Tuatunu Indah, Kecamatan Gerunggang, Kota Pangkalpinang, Wahyudi menegaskan maksud dan tujuannya murni sedekah alam.

Wahyudi menjelaskan, jika kelak pohon-pohon ini tumbuh subur dan berbuah, hasilnya dapat dinikmati sepenuhnya oleh masyarakat Tuatunu Indah. Lebih dari sekadar penghijauan, gerakan ini adalah sebuah solusi cerdas untuk mengatasi konflik yang dipicu oleh pengkaplingan dan penjualan DAS sungai untuk kepentingan pribadi.

 

“Kegiatan menanam seribu pohon buah ini adalah sebuah solusi untuk mengamankan aset pemerintah kelurahan yang berupa DAS. Agar bisa dimanfaatkan sepenuhnya dan tentunya untuk kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat Tuatunu,” tegas Wahyudi.

 

Menanggapi ide brilian ini, Ketua Lembaga Adat Melayu Tuatunu, Hamzah Suhaimi, memberikan penegasan kuat. Ia menilai rencana ini sebagai hal yang sangat mulia dan menjadi pemicu titik terang bagi penyelesaian permasalahan DAS.

 

Hamzah Suhaimi tak tanggung-tanggung, ia meminta agar penanaman 1.000 pohon tersebut tidak hanya terfokus di satu lokasi, tetapi juga berbagi dengan lahan adat yang telah dirintis masyarakat.

 

“Ide ini sangat besar dan mungkin tak terpikirkan oleh masyarakat selama ini,” puji Hamzah Suhaimi.

 

Ia berharap akan terjadi Sinergi dan Kolaborasi antara Desa Wisata Tuatunu Raya, Lembaga Adat, tokoh pemuda, tokoh masyarakat, dan Kelurahan untuk membangun sebuah ekosistem baru dalam rangka meningkatkan ekonomi yang berkelanjutan di Tuatunu. Aksi penanaman akbar di dua lokasi ini akan dilaksanakan serentak pada 28 November 2025 mendatang. (Yuko)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *