BPBD PANGKALPINANG ‘SIAP TEMPUR’ DUKUNG REVOLUSI WISATA SUNGAI TUATUNU: 1000 POHON BUAH dan KAPAL FIBER ‘DITERJUNKAN’!

PANGKALPINANG, PERKARANEWS.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pangkalpinang membuat gebrakan mengejutkan! Instansi yang identik dengan penanganan dan penanggulangan becana baik fase pra bencana, saat bencana (darurat) maupun pasca bencana, kini ‘turun gunung’ mendukung penuh agenda pariwisata lokal, khususnya di Desa Wisata Tuatunu Raya. Selasa,(11/11)

 

Tak main-main, dalam rangka memperingati Hari Menanam Pohon Nasional (HNPN) pada 28 November 2025, BPBD menyatakan siap mendukung penuh program penanaman 1.000 pohon buah di kawasan Sungai Tuatunu yang diprakarsai oleh Desa Wisata Tuatunu Raya.

 

Plt. Sekretaris sekaligusKepala Bidang (Kabid) Rehabilitasi Rekonstruksi dan Logistik BPBD Pangkalpinang, Triadi, saat ditemui wartawan PERKARANEWS.COM di lokasi, menegaskan komitmen tersebut.

 

“Pada dasarnya BPBD siap mendukung. Penanaman 1.000 pohon buah di sungai Tuatunu ini sangat positif. Sungai ini akan menjadi ikon wisata Kota Pangkalpinang,” tegas Triadi yang juga bertanggung jawab atas logistik kebencanaan.

 

Yang paling menarik, BPBD Pangkalpinang ternyata juga ‘mengalihkan fungsi’ salah satu aset kebencanaan mereka, yaitu sebuah kapal (perahu) berbahan fiber berkapasitas sekitar 10 orang. Perahu ini, yang awalnya disiapkan untuk penanganan bencana, kini siap disiagakan untuk mendukung kegiatan pariwisata di Sungai Tuatunu.

 

“Kita saat ini punya perahu sebagai sarana penaganan bencana, tetapi juga bisa kita manfaatkan untu support kegiatan hal – hal yang positif yang berkaitan mitigasi bencana salah satunya kegiatan penanaman pohon diwilayah sungai” ujar Triadi

 

Perahu fiber tersebut dipastikan lebih efisien digunakan untuk menyusuri sungai dibandingkan perahu karet. “Kalau karet pemeliharaannya mahal banget,” tambahnya.

 

Perahu ini bahkan dilengkapi mesin ber-PK besar dan sudah melalui tahap pengadaan, siap ‘diuji coba’ untuk mengangkut tamu wisatawan mengelilingi sungai.

 

Langkah strategis BPBD ini bukan tanpa syarat. Triadi mengungkapkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata Kota Pangkalpinang agar segera membuat Kalender Event Pariwisata Sungai.

 

“BPBD pada dasarnya kebencanaan. Nah, kebencanaan ini yang tidak bisa dijadwalkan. Jadi kalau mendadak-mendadak (bencana), nanti kegiatan pariwisata yang tidak support,” jelasnya.

 

Dengan adanya jadwal terperinci, BPBD dapat memastikan logistik dan personel tetap siaga untuk fungsi utama kebencanaan tanpa mengorbankan upaya pengembangan wisata sungai yang kini menjadi program bersama.

 

“Sekarang BPBD sudah punya sebuah program untuk berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata Kota Pangkalpinang untuk mengembangkan pariwisata di Kota Pangkalpinang sendiri, khususnya wisata sungai,” pungkasnya. (Yuko)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 Komentar