Debat Perdana Pilwako Pangkalpinang. Ajang Komedi Politik, dari Sindiran Tajam hingga ‘Hidup Emak-emak’

PANGKALPINANG,PERKARANEWS.COM — Debat publik perdana Calon Walikota dan Wakil Walikota Pangkalpinang yang diselenggarakan KPU pada Jumat malam (8/8) di Aston Hotel Pangkalpinang berubah menjadi tontonan yang jauh dari kata formal. Alih-alih adu gagasan, panggung debat justru menyajikan drama politik penuh sindiran, tawa, dan pernyataan nyeleneh yang mengundang gelak tawa penonton, layaknya sebuah komedi satir.

Pasangan Eka Mulya dan Ratmida Dawam tampil paling vokal. Eka Mulya tanpa ragu mengkritik habis-habisan semua kebijakan pemerintahan sebelumnya.

Gaya serupa juga ditunjukkan Ratmida Dawam, wakilnya, yang terkesan menggebu-gebu saat menyampaikan visi-misi dan menjawab pertanyaan. Keberanian mereka dalam menyerang petahana menjadi sorotan utama.

Di sisi lain, petahana Maulan Aklil (Molen) terlihat santai dan serius, sesekali memuji dan memaparkan keberhasilan yang telah dicapai selama masa kepemimpinannya.

Bacaan Lainnya

Namun, dinamika berbeda ditunjukkan sang wakil, Zaki Yamani. Keluguan dan kelucuannya dalam menjawab pertanyaan kerap membuat audiens bertanya-tanya apakah ia benar-benar memahami substansi masalah yang ditanyakan.

Tingkahnya ini justru mengubah suasana debat menjadi ajang lawak, bahkan memicu tawa dari kandidat lain.

Pasangan Saprudin (Prof Udin) dan Dessy Ayutrisana menjadi duet paling kontras. Prof Udin tampil di luar nalar. Jawabannya yang nyeleneh dan terkesan meremehkan paslon lain menciptakan momen-momen ajaib.

Salah satu yang paling viral adalah saat ia ditanya soal inflasi, dan ia dengan santainya menjawab, “Hidup Emak-emak!”

Untungnya, Dessy Ayutrisana, wakilnya, tampil berkarisma dan cerdas. Dengan aura kepemimpinan yang kuat, Dessy berhasil menjawab pertanyaan panelis dengan lugas, seolah menjadi penyeimbang pasangannya.

Basid Cindai tampil serius dan terfokus, mengedepankan visi-misi yang melibatkan masyarakat dan pihak ketiga dalam pembangunan kota. Wakilnya, Dede Purnama, terlihat santai dan menikmati alur debat dengan gaya yang penuh ide dan gagasan.

Momen paling mengejutkan adalah ketika Dede Purnama terang-terangan tertawa terbahak-bahak melihat jawaban Zaki Yamani, yang dinilainya terlalu lucu.

Debat publik perdana ini meninggalkan kesan mendalam bagi masyarakat Pangkalpinang. Alih-alih menjadi ajang adu program, acara ini justru menjadi panggung hiburan yang memperlihatkan beragam karakter dan strategi politik para calon.

Masyarakat pun kini disuguhkan tontonan yang memancing pertanyaan, siapa di antara mereka yang benar-benar siap memimpin Kota Pangkalpinang.(Yuko)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 Komentar