Anggota PPS Dilempar Sapu Lidi Saat Verifikasi Dukungan Calon Independen Pilkada Pangkalpinang, Warga Geram KTP Dicatut Demi 800 Gram Minyak

PANGKALPINANG,PERKARANEWS.COM – Proses verifikasi faktual dukungan bakal calon independen pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) ulang Kota Pangkalpinang diwarnai insiden kurang mengenakkan. Sejumlah anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) dilaporkan mengalami kesulitan saat melakukan verifikasi Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang diserahkan sebagai syarat dukungan. Senin,(5/5/2025)

Berdasarkan informasi yang dihimpun redaksi PerkaraNews.com dari keluhan anggota PPS di berbagai kelurahan dan kecamatan, petugas kerap kali tidak menemukan warga yang namanya tercantum dalam daftar dukungan. Bahkan, beberapa warga mengaku terkejut dan tidak pernah merasa memberikan dukungan kepada bakal calon independen tersebut.

Salah satu kejadian yang mencolok adalah ketika seorang ibu rumah tangga di Pangkalpinang marah dan melemparkan sapu lidi kepada anggota PPS yang datang untuk melakukan verifikasi. Kemarahan tersebut dipicu lantaran KTP-nya tercatat sebagai dukungan tanpa sepengetahuannya.

Ibu tersebut mengungkapkan kekecewaannya karena merasa hanya menerima imbalan berupa minyak goreng sebanyak 800 gram, yang menurutnya tidak sebanding dengan data pribadinya yang telah digunakan.

“Kami ini minyak goreng bukan dibeli secara gratis, itupun hanya 800 gram saja tidak cukup 1 liter. Mereka hanya butuh dukungan tapi tidak…” ungkap ibu tersebut dengan nada kesal, seperti ditirukan oleh salah seorang anggota PPS.

Para anggota PPS mengaku mengalami kesulitan serupa di berbagai wilayah tugas mereka. Mereka harus mendatangi alamat-alamat yang tertera dalam data dukungan, namun seringkali mendapati rumah kosong atau warga yang tidak mengakui pernah memberikan KTP sebagai dukungan. Kondisi ini tentu menyulitkan kinerja PPS yang harus memastikan keabsahan setiap dukungan yang diserahkan oleh tim bakal calon independen.

“Hampir sama ceritanya di kelurahan dan kecamatan lain. Susah mencari dan banyak masyarakat tidak mengakui bahwa mereka telah mendukung. Mereka sangat terkejut KTP mereka digunakan oleh tim jalur independen,” ujar sumber dari anggota PPS kepada redaksi PerkaraNews.com.

Saat ini, masyarakat yang menjadi korban pencatutan KTP berharap adanya keadilan terkait permasalahan ini. Sementara itu, para petugas PPS di lapangan terus berupaya keras melakukan verifikasi dari pagi hingga malam demi menuntaskan tugas yang diemban dalam tahapan Pilkada ulang Kota Pangkalpinang ini.(Yuko)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *