Burung Pergam Bangka: Keberadaan Tercatat Sejak Abad 19

PANGKALPINANG,PERKARANEWS- Keberadaan burung pergam di Pulau Bangka ternyata sudah tercatat sejak lama. Hal ini diungkapkan oleh Akhmad Elvian, seorang budayawan dan ahli sejarah Bangka Belitung, yang mengacu pada sebuah jurnal berjudul “Het Eiland Banka en Zijne, aangelegenheden” karya H.M. Lange yang diterbitkan pada tahun 1850. Minggu,(5/1)


Dalam jurnal tersebut, Lange mencatat adanya berbagai jenis burung di Bangka, termasuk pergam.

“Seseorang menemukan di Bangka banyak sekali burung, termasuk banyak, yang dibedakan dari bulunya yang indah. Dengan demikian ada berbagai macam burung beo, di mana burung beo atau peroquit adalah yang paling banyak. Selain itu, sekumpulan merpati liar dari berbagai jenis, di antaranya Pergam dibedakan dari ukurannya yang luar biasa,” tulis Lange.


Elvian menjelaskan bahwa penemuan ini membuktikan bahwa pergam telah menjadi bagian dari ekosistem Bangka sejak ratusan tahun lalu.

“Jurnal ini menunjukkan bahwa pergam bukan hanya sekadar burung biasa, tetapi memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi bagi masyarakat Bangka,” ujarnya.


Deskripsi Lange mengenai pergam dalam jurnal tersebut cukup detail. Burung pergam digambarkan memiliki ukuran tubuh yang besar, warna bulu yang dominan abu-abu kebiruan, serta paruh dan kaki berwarna merah.

Selain itu, Lange juga menyebutkan adanya varietas pergam yang seluruh tubuhnya berwarna putih dengan ekor dan bulu sayap berwarna hitam.


Temuan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan burung pergam sebagai salah satu kekayaan alam Bangka yang memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi.(Yuko)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *